Jumat, 26 April 2019

AVOMETER DIGITAL

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
  2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
    **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
Cara mengukur Tegangan DC

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
    **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.
Cara Mengukur Tegangan AC

 3. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
  3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
  4. Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
  5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)

4. Cara Mengukur Resistor (Ohm)

  1. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
  2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
  3. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)Cara Mengukur Resistor (OHM)

AVOMETER ANALOG

1.     AmperemeterAmperemeter pada perangkat avometer berfungsi untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada cara menggunakan avometer (amperemeter)suatu rangkaian. Biasanya pengukuran dengan amperemeter ini dilakukan untuk arus dc (arus searah) yang kecil misalnya pengukuran pada perangkat elektronika. Sedangkan untuk pengukuran arus AC (arus bolak balik) yang besar menggunakan tang amper (clamp meter).Selanjutnya bagaimana cara menggunakan avometer untuk mengukur arus listrik pada sebuah rangkaian ?, caranya : (1). Atur terlebih dahulu switch selector pada posisi DCA (direct current ampere) yang berfungsi untuk mengukur arus searah atau lihat pada gambar diatas.(2). Lakukan pengukuran dengan meletakkan kedua probe alat ukur pada rangkaian yang akan di ukur (alat ukur harus di pasang seri terhadap rangkaian). Untuk avometer digital untuk nilainya langsung bisa dilihat. cara pengukuran dengan avometer (amperemeter)12.     VoltmeterVoltmeter pada perangkat avometer berfungsi untuk mengukur besarnya tegangan pada sumber cara menggunakan avometer (voltmeter)listrik DC maupun AC sesuai dengan fungsi voltmeter tersebut. cara menggunakan avometer untuk mengukur arus dan tegangan pastilah berbeda,  kalau amperemeter dipasang seri terhadap rangkaian yang hendak diukur maka voltmeter harus dipasang paralel terhadap sumber yang akan diukur.Baca juga :  Cara Pembacaan Multimeter AnalogHal hal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengukuran dengan avometer adalah (1). Atur terlebih dahulu switch selector avometer pada posisi ACV (jika yang ingin diukur adalah tegangan bolak balik) atau DCV (jika yang ingin diukur adalah tegangan searah) lihat gambar disamping kiri.
(2). Selanjutnya lakukan pengukuran tegangan dengan meletakkan kedua probe pada sumber listrik secara langsung (lihat gambar berikut), jika menggunakan avometer digital nilainya bisa langsung dilihat.cara pengukuran dengan avometer (voltmeter) 23.     Ohm Meter
Ohm meter pada perangkat avometer berfungsi untuk mengukur besarnya nilai hambatan / cara menggunakan avometer (ohm meter)resistansi pada komponen komponen ektronika misalnya resistor, transistor, dioda dan lain lain. Namun ohm meter juga bisa digunakan untuk mengetahui kondisi kabel listrik apakah masih baik atau sudah putus.
Prosedur atau cara menggunakan avometer yang harus dilakukan untuk mengukur hambatan pada avometer adalah
(1). Atur terlebih dahulu selector switch avometer pada posisi Ohm atau lihat gambar berikut.
(2). Hubungkan kedua probe alat ukur langsung pada resistor atau kabel yang hendak di ukur. Jika menggunakan avometer digital nilai bisa langsung di lihat. Perlu di ketahui bahwa untuk mengukur hambatan suatu komponen maka komponen tersebut harus bebas dari adanya tegangan listrik.

Jumat, 12 April 2019

Fungsi Komponen Komputer


1. Casing CPU
Casing CPU biasanya terbuat dari plastik dan beberapa juga terbuat dari besi, stainless, dan lain sebagainya. Casing ini berguna untuk melindungi berbagai komponen-komponen yang terdapat dalam CPU, tentunya untuk lebih melindungi dari debu, panas, air, atau hal-hal lain yang dikhawatirkan akan mengganggu kinerja CPU itu sendiri.
Selain itu, Casing juga berfungsi sebagai tempat kita meletakkan dan memasang berbagai komponen seperti motherboard, power supply, optical disc drive, hard disk, dan masih banyak yang lainnya.
2. Motherboard
Motherboard ini merupakan sebuah papan sirkuit tempat berbagai komponen elektronik dan komputer lainnya dipasang dan bisa terhubung satu dengan yang lain. Adapun komponen-komponen yang menjadi bagian inti dalam motherboard ini adalah processor, sound card, video card, hard disk, dan lain sebagainya.
Motherboard juga berfungsi sebagai media penghubung untuk setiap komponen komputer agar dapat saling berkomunikasi dengan komponen komputer lainnya.
3. Kipas Processor
Komponen yang satu ini merupakan sebuah perangkat yang dipekerjakan untuk membantu kinerja suatu processor. Kipas Processor berfungsi sebagai pendingin dan menjaga agar suhu processor tetap dingin dan stabil. Hal ini bertujuan agar perangkat processor komputer kita tidak cepat overhead maupun rusak.

4. Processor

 pengertian processor ataupun sering disebut otak komputer, secara jelasnya prosesor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau otak dengan fungsi melakukan perhitungan dan menjalankan tugas. fungsi processor adalah hanya untuk memproses data yang diterima dari masukkan atau di input, kemudian akan menghasilkan pengeluaran berupa output. 
5. RAM
RAM (Random Access Memory) merupakan salah satu komponen yang terdapat pada bagian unit CPU. RAM juga memiliki kedudukan yang penting bagi perangkat komputer. Pasalnya, komponen yang satu ini bekerja sebagai tempat menampung data sementara yang telah diproses processor sebelum dilanjutkan kepada komponen-komponen lain. Fungsi dari Ram adalah untuk membantu kinerja Komputer anda agar bisa menyimpan data secara sementara
Terlepas dari itu, satuan RAM biasanya menggunakan perhitungan byte. Dan kapasitas RAM yang beredar di pasaran biasanya berkapasitas seperti berikut:
256 MB, 512 MB, 1 GB, 2 GB, 4 GB, 8 GB, dan lain-lain
Jenis memori yang masih diproduksi saat ini adalah :
·         DDR-1
·         DDR-2
·         DDR-3

6. Hardisk
Layaknya seperti sebuah SD Card dalam smartphone, Hardisk juga berfungsi untuk menyimpan berbagai data dan juga menyimpan berbagai sistem operasi dari suatu perangkat komputer itu sendiri. Hardisk biasanya menggunakan perhitungan byte. Dan semakin besar kapasitas hardisk, maka semakin banyak pula data-data konvensional yang dapat anda simpan.
Ukuran kapasitas Hardisk yang beredar dipasaran biasanya bervariasi, mulai dari 250 GB, 500 GB, 1 TB, hingga 3 TB.

7. CD/DVD ROM
CD/DVD ROM atau juga yang bisa disebut dengan optical disk drive ini adalah piranti yang dapat digunakan untuk menulis dan membaca kaset atau kepingan CD/DVD. Selain itu, CD/DVD ROM juga dapat digunakan untuk mem-burning atau meng-copy CD dengan menggunakan berbagai software seperti Nero, Infra Recorder, dan sebagainya.
Telepas dari itu, adapun format yang termasuk kedalam CD/DVD ROM adalah CD-ROM drive, CD-RW drive, DVD-ROM drive, dan DVD-RW drive.
8. VGA CARD (Video Graphic Adapter)
VGA (Video Graphic Adapter) merupakan salah satu komponen yang dirasa sangat penting untuk sebuah perangkat komputer. Sebab, komponen yang satu ini berfungsi sebagai pengolah data grafis sebelum ditampilkan ke monitor. Tanpa VGA, maka layar komputer bisa dipastikan tidak menampilkan apa-apa, alias blank.
Selain hal itu, VGA juga sangat penting untuk menentukan kualitas gambar yang ditampilan pada monitor komputer.
9. Sound Card
Piranti yang satu ini lebih berfungsi sebagai pengolah audio untuk perangkat komputer anda. Sound card juga berfungsi sebagai prosesor audio, yang mana dapat mengubah sinyal analog atau sinyal digital yang masuk ke dalam input kartu dan menghasilkan audio atau suara pada sistem komputer anda.
Sound Card serta memiliki fungsi untuk mengontrol semua audio yang terdapat pada perangkat komputer. Tanpa perangkat ini, maka bisa dipastikan komputer anda tidak akan bersuara.
10. Power Supply
Komponen terakhir yang akan kita bahas adalah Power Supply, merupakan bagian dari sistem komputer dan unit CPU yang berfungsi sebagai pembagi daya (sumber arus listrik) pada setiap komponen-komponen komputer. Selain itu, Power Supply juga berfungsi merubah tegangan DC menjadi AC sebelum dialirkan ke setiap komponen-komponen komputer itu sendiri.
Power Supply memiliki tegangan daya yang berbeda-beda ada dari 300 watt, 380 watt, 400 watt, 450 watt, 500 watt, 600 watt, dan sebagainya.