Senin, 09 September 2019

Membuat laporan konfigurasi keamanan jaringan

Cara Membuat Hotspot di Mikrotik :

 Tujuan: 

  • dari praktikum ini di harapkan mahasiswa dapat membuat dan mengkonfigurasi hotspot sendiri
Dasar Teori :

         Router Mikrotik merupakan router yang memiliki fitur lengkap. Salah satu fitur yang cukup populer dan banyak digunakan dari Router Mikrotik itu sendiri adalah Hotspot.Pada metode Hotspot, yang mana kebanyakan wifi hotspot tidak di password dan semua user bisa konek kemudian akan diarahkan ke halaman login di Web Browser. Tiap user bisa login dengan username dan password yang berbeda-beda. Metode semacam inilah yang sering digunakan di wifi Cafe, Sekolah, kampus, maupun area publik lainnya.hotspot merupakan teknologi nirkabel dengan memanfaatkan gelombang radio untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya.

kelebihan Hotspot dengan menggunakan Mikrotik:
  •  Dengan menggunakan Mikrotik sebagai Hotspot, kita dapat mengkonfigurasi jaringan wireless yang hanya bisa digunakan dengan username dan password tertentu. 
  • Dapat melakukan manajemen terhadap user-user tersebut. Misalnya, mengatur durasi total penggunaan hotspot per user, membatasi berapa besar data yang dapat di download tiap user, mengatur konten apa saja yang boleh diakses user, dll.
Kekurangan :

  • Adanya kelemahan yang terletak pada konfigurasi dan jenis enkripsi. Kelemahan tersbut diakibatkan karena terlalu mudahnya membangun sebuah jaringan wireless.
  • Wired Equivalent Privacy (WEP) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet.
  • Penyaluran Gelombang dan keterbatasan operasional yang tidak konsisten di seluruh dunia.
  • Konsumsi Power yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan beberapa standar lainnya, membuat masa pakai baterai berkurang dan panas.
  • Jaringan WiFi memiliki rentang yang terbatas. Sebuah router WiFi rumah mungkin memiliki kisaran 45m (150ft) indoor dan 90 juta (300ft) di luar rumah.

Topologi :


Langkah Percobaan :

  1. Hubungkan semua perangkat sesuai dengan topologi yang telah ada.
  2. selanjutnya buka winbox pada PC, lalu conect kan mikrotik dengan winbox.
  3. setelah conect pastikan mikrotik sudah ter-Reset. agar pengkonfigurasian yang di lakukan dapat berjalan dengan baik. dengan memilih sistem lalu reset konfigurasi

  4. setelah Mikrotik di reset maka kita dapat pilih bagian wirreles, lalu klik wlan 1 dan pilih tanda centang. selanjutnya akan dapat dilihat bahwa wlan 1 telah aktif dan siap untuk di setting.
  5. double klik pada wlan 1 yang ada di table address, dan setting pilihan sesuai dengan gambar. kita dapat memberi nama Hotspot pada  kolom SSID .dimana pada bagian ini kita menentukan interface yang akan dibuatkan hotspot. Aktifkan wlan1 dan gunakan mode AP Bridge.
  6. Beri IP address interface wlan1, misalnya 192.168.20.1/24
    [admin@MikroTik] > ip address add address= 192.168.20.1/24 interface=wlan1

    Atau bisa melalui winbox, masuk ke menu IP --> Address
  7. Setelah IP kita setting dan dimasukan maka kita dapat memulai membuat Hotspot untuk wlan1. Untuk lebih mudah nya kita menggunakan wizard Hotspot Setup. Masuk ke menu IP --> Hotspot --> Hotspot Setup

  8. Pilih Hotspot Interface : wlan1 --> klik Next
  9. Selanjutnya mengisikan IP address dari wlan1 dan centang Masquerade Network. klik Next
  10.  Setelah next selanjutnya kita menentukan range IP address yang akan diberikan ke user (DHCP Server), dalam praktikum ini kita menggunakan : 192.168.20.2-192.168.20.254. Jadi user akan diberikan IP secara otomatis oleh DHCP Server antara range IP tersebut. lanjut dengan next 

  11. Memilih SSL certificate. kita dapat memilih none saja, klik Next.

  12. IP Address untuk SMTP Server kosongkan saja. Klik lalu klik Next.
  13. Memasukkan alamat DNS Server. Isikan saja dengan DNS Server nya Google : 8.8.8.8 dan 8.8.4.4. Klik Next. boleh pilih salah satu. dalam percobaan yang dilakukan ini kita hanya menggunakan DNS 8.8.8.8
  14. Setelah DNS di setting maka kita dapat menambahkan nama dengan memasukkan nama DNS untuk local hotspot server. Jika diisi nantinya akan menggantikan alamat IP dari wlan1 sebagai url halaman login. Jika tidak diisi maka url halaman login akan mengguakan IP address dari wlan1. Kosongkan saja, klik next.

  15. Setelah next dan OK maka konfigurasi untuk hotspot sudah selesai. di tandai dengan munculnya "setup has completed succesfully".

Pengujian

untuk pengujian dari apa yang telah dilakukan dapat menggunakan browser yang sudah ada di PC masing-masing. untuk langkah awal 
  • kita harus memastikan bahwa wlan dalam keadaan enable.
  • setelah di pastikan dalam keadaan enable maka kita dapat melihat hotspot kita pada bagian bar/menu wifi.
  • setelah di connectkan maka kita dapat mengakses internet dengan browser. dimana kita dapat mengakses hotspot dengan memasukan ip kedalam kolom search di web

  • setelah itu akan masuk ke bagian dalam mikrotik, jika hotspot kita menggunakan password dan username maka tampilan awal akan memperlihatkan bagian untuk login menggunakan. jika tidak, maka kita dapat mengakses secara langsung.

  • maka hotspot sudah terhubung dan percobaan selesai.

Analisa
      Pada praktikum kali ini mengenai pembuatan hotspot dengan menggunakan mikrotik. dari praktikum yang sudah dilakukan maka kita dapat mengkonfigurasi hotspot pada PC yang kita gunakan dengan menggunakan akses mikrotik. dalam pengkonfigurasian ini kita masih menggunakan winbox sebagai software settingnya.

     dari praktikum yang dilakukan maka kita dapat mengetahui bahwa hotspot adalah sebuah area dimana orang atau user bisa mengakses jaringan internet, asalkan menggunakan PC, laptop atau perangkat lainnya dengan fitur yang ada WiFi (Wireless Fidelity) sehingga dapat mengakses internet tanpa media kabel. dari praktikum yang dilakukan hal yang paling utama perlu di perhatikan ketika pengujian yaitu ke "enablean" dari jaringan yang kita gunakan. dimana kita harus memastikan konektifitas kita hidup dan stabil agar hasil konfigurasi kita dapat berjalan dengan baik. Dalam melakukan konfigurasi kita menggunakan "wlan 1"Karena kita akan membuat hotspot via wifi maka pilih interface wlan.

       selanjutnya dalam penyetingan wlan digunakan SSID dengan nama hotspot kita sendiri, terserah kita ingin memberi nama apa. Karena bagian SSID ini hanya memberikan identitas sehingga kita dapat dengan mudah menemukan hotspot milik kita. ketika konfigurasi yang kita lakukan sudah berhasil. maka kita dapat melakukan pengujian dengan mengakses di web dimana kita dapat memasukan IP yang telah kita akses atau konfigurasi pada langkah percobaan. ketika di akses dan berhasil, maka akan muncul bagian password dan user name ini merupakan represntasi dari  hasil pengaturan di hotspot setup.
     
       jika kita tidak ingin mempunyai password maka, kita tidak perlu mengakses di bagian ini. Hotspot yang sudah kita konfigurasi tidak hanya dapat di gunakan sendiri. tapi dapat di gunakan oleh orang lain. Hal ini di buktikan dengan terlihatnya hotspot milik kita pada perangkat orang lain. dan hal ini menunjukan bahwa konfigursi yang kita lakukan sudah benar. dalam praktikum ini hal penting yang harus kita perhatikan adalah penggunaan Konfigurasi DHCP server. jadi dalam percobaan ini masih bersangkutan dengan percobaan sebelumnya sehingga kita memang harus memantapkan dulu di penyetingan DHCP server, agar dapat lebih mudah dah dalam pembuatan hotspot pada mikrotik ini.

dari praktikum yang dilakukan dapat dilhat kelebihan dan kekurang dari sebuah hotspot yaitu :

Kekurangan
  • Kelemahan Wi-Fi yang utama adalah mudahnya dihacking oleh para hacker untuk mencuri password pengguna wi-fi.
  • Kekurangan yang lain adalah tidak tahan terhadap serangan flooding.
Kekurangan ini dapat diminimalisir dengan menerapkan keamanan jaringan yang baik.

kelebihan Hotspot dengan menggunakan Mikrotik:
  •  Dengan menggunakan Mikrotik sebagai Hotspot, kita dapat mengkonfigurasi jaringan wireless yang hanya bisa digunakan dengan username dan password tertentu. 
  • Dapat melakukan manajemen terhadap user-user tersebut. Misalnya, mengatur durasi total penggunaan hotspot per user, membatasi berapa besar data yang dapat di download tiap user, mengatur konten apa saja yang boleh diakses user, dll.

Kesimpulan
dari praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan :
  • Hotspot dapat memudahkan perangkat lain dalam pengaksesan internet.
  • penggunaan keamaan yang baik pada jaringan akan meminimalisir pencurian data.
  • dalam pengkonfigurasian Hotspot pada mikrotik masih berhubungan dengan DHCP server.
  • penggunaan nama pada SSID dapat memudahkan orang mengenali Hotspot kita.
  • penggunaan password pada pengaksesan Hotspot dapat meningkatakan safety pada jaringan yang kita buat.

Menguji hasil konfigurasi sistem keaamanan jaringan


myusril
Didalam bab ini akan dibahas tiga materi yaitu Prosedur dan cara pengujian keamanan jaringan, Prosedur dan cara pengujian keamanan host, dan Prosedur dan cara pengujian keamanan server. Berikut adalah materinya
1 .     Prosedur dan Cara Pengujian Keamanan Jaringan
   Ketika kita terhubung dengan jaringan pastinya kita akan berpikir bagaimana cara kita memastikan    jaringan sudah terhubungan dengan jaringan yang lain. Ada 2 cara untuk mengujinya yaitu dengan      cara hadware dan software.

Secara Hardware :

a .     Perhatikan lampu indikator NIC nya. kalau warna hijau maka jaringan sudah oke.
b .     Perhatikan lampu indikator di hub atau switch apabila menyala maka jaringan sudah jalan.
c .     Teslah kabel jaringan dengan tester, apabila warna-warnanya aktif dan berturut-turut maka kabel          jaringan dalam keadaan baik.
Secara software :

a .   Find computer pada neighbourhood indikasi bola telah terhubung adalah akan ditemukan komputer  name yang sesuai dengan pencarian jika computare namenya benar.
b .   Double klik pada ikon neighbour akan muncul komputer name,selain computer name milik kita  sendiri
c .   Windows explorer pada drive network neighbour hood akan muncul computer name selain milik kita  sendiri.
d .   Ping IP addres komputer lain, maka akan mendapat balasan pengiriman data dari komputer yang kita  hubungi sedang aktif dan dalam sistem jaringan yang sama dengan kita contoh.

2 .   Prosedur dan Cara Pengujian dan Keamanan Host
 Proses pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

       Memastikan koneksi Host atau Client dengan DHCP,DNS File Sharing dan Printer Sharing dapat  bekerja dengan baik.


Memastikan host tersebut memiliki antivirus yang baik untuk membentengi host tersebut dari serangan dari luar.
Memastikan firewall yang bekerja pada host tersebut berfungsi sebagaimana mestinya.

3 .     Prosedur dan Cara Pengujian Keamanan Server
Walaupun secara fisik hardware telah dipasang (komputer dan NIC, pengkabelan, konektor, dan HUB, dll), tapi jaringan komputer belum dapat difungsikan. Karena setiap device yang dipasang butuh driver yang harus diinstal dan perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu. Selanjutnya akan dilakukan pengujian apakah komputer telah terhubung dengan benar, dan bisa berhubungan dengan Server jaringan lokal (LAN).
Langkah-langkahnya adalah :
   1)    Konfigurasi network internet card
   2)    Pemasangan kabel
   3)    Pengaktifan switch 
   4)    Memberikan IP Address
   5)    Mengidentifikasi komputer didalam jaringan
   6)    Menguji konektifitas jaringan komputer
   7)    Mengaktifkan firewall dan memberikan keamanan

Dengan ini semua bab pada materi keamanan jaringan telah selesaiJ . semoga apa yang Nabil bagikan dapat bermanfaat untuk kalian semua. Thank you.

Pengertian Server dan Cara Kerja Server

Pengertian Server dan Cara Kerja ServerServer adalah komputer sentral yang menangani  kumpulan data (database) dan memberikan layanan terhadap komputer klient.Komputer klient bisa terhubung menggunakan kabel atau tanpa kabel (nirkabel),jika tanpa kabel contohnya menggunakan koneksi wifi.Cara kerja Server yaitu sebagai media penyimpanan data dari komputer klient.Selain itu server juga melayani pencetakan dokumen.Server dapat kita bayangkan sebagia pusat data dan memberikan layanan berupa koneksi ataupun layanan yan lain ke komputer klient


Pengertian dan Fungsi Host to Host dalam jaringan komputer


Host to Host adalah sebuah bentuk komunikasi atau hubungan di dalam sebuah jaringan komputer yang terjadi antar host, yaitu komputer dengan perangkat lain yang terhubung satu sama lain. Pengenalan antar host  melalui alamat jaringan komputer berdasarkan Internet Protocol atau yang lebih sering kita kenal dengan IP sehingga antar komputer yang saling terhubung dan saling berkomunikasi dapat saling mengenali satu sama lain melalui alamat jaringan.
Sebagai contoh sebuah komputer dengan alamat ip 192.100.100.1 mengirimkan paket data ke komputer dengan alamat 192.100.100.2. Kedua komputer tersebut dapat saling mengenali melalui alamat jaringan (IP Address) yang diperolehnya baik IP address yang didapat secara otomatis (DHCP) maupun IP Address yang disetting secara manual.
Host to Host sendiri berfungsi untuk menyediakan koneksi atau komunikasi bagi process to process. host to Host sendiri terjadi pada Network Layer saja.
Host to host saling penting dalam jaringan komputer karena komputer dapat saling terhubung dengan komputer lain, selain itu Host to host juga menyediakan layanan dan komunikasi dalam jaringan sehingga antar komputer dapat saling 

Pengertian Keamanan Jaringan

Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang digunakan untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman luar yang mampu merusak jaringan.

MELAKUKAN KONFIGURASI SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER

A. SEKILAS TENTANG KONFIGURASI SISTEM JARINGAN KOMPUTER

Sebelum membahas tentang bagaimana melakukan konfigurasi sistem jaringan komputer, terlebih dahulu diketahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan jaringan, jaringan komputer, sistem jaringan komputer.
Sebuah Jaringan merupakan rangakain dari dua atau lebih komputer yang saling dihubungkan/berhubungan dengan tujuan untuk berbagi sumberdaya seperti berbagi fungsi printer, CD-ROM, mengirim dan menerima file atau bahkan berkomunikasi secara elektronik, semisal e-mail atau messagging. Hubungan antar komputer dalam suatu jaringan dapat dengan menggunakan kabel, saluran telepon, gelombang radio, komunikasi satelit atau menggunakan sinar infra merah.


Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
• Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk.
• Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting.
• Akses informasi: contohnya web browsing.
Secara sederhana Sistem Jaringan Komputer adalah gabungan beberapa sistem komputer yang dihubungkan dengan jaringan komunikasi, seperti sambungan kabel langsung, telepon, satelit, gelombang radio, yang dirancang secara terpadu sehingga memungkinkan pemanfaatan sumber daya secara bersama seperti pertukaran data atau bagi-pakai perangkat lunak, perangkat keras, dan kekuatan pemrosesan.
Untuk menjadikan sebuah jaringan komputer menjadi sebuah jaringan komputer yang tangguh tentunya tidak hanya didukung oleh perangkat keras yang berteknologi tinggi saja, akan tetapi juga perlu didukung dengan penggunaan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan. Kombinasi dari penggunaan perangkat keras yang tangguh yang dipadu dengan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan serta berdayaguna tentu saja akan membuat sebuah jaringan komputer yang dipakai menjadi lebih berdayaguna dan menjadi lebih bermanfaat bagi pemakai jaringan tersebut.
Manfaat Jaringan Komputer:
1. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.
2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.
3. Menghemat uang. Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
Salah satu hal yang menjadi pokok perhatian dalam sebuah jaringan adalah sistem keamanannya. Seringkali sebuah komputer walaupun telah dilengkapi dengan user password tetap saja bobol keamanannya. Hal ini dapat terjadi karena seringkali pengguna komputer tersebut tanpa sengaja memberikan user password yang dimilikinya kepada orang lain. Atau bahkan pada beberapa kasus, pengguna tersebut menuliskan user password komputer tersebut di sebuah kertas dan menempelkan kertas tersebut di monitor ataupun meja komputer dengan alasan agar tidak lupa. Penggunaan user password bukan oleh pemiliknya dapat terjadi karena untuk mendapatkan sebuah user password tidaklah sesulit yang dibayangkan. Cukup mendownload dari internet sebuah tool yang berfungsi untuk mencuri user password atau bahkan menghapus user password dan komputer dapat digunakan tanpa masalah. Maka dari itu diperlukan sebuah pengawasan pada komputer yang memiliki sebuah peranan vital seperti misalnya pada sebuah database server.
Sebuah sistem pengawasan yang dapat dilakukan oleh seorang administrator adalah dengan melihat apakah orang yang menggunakan komputer tersebut adalah benar-benar orang yang berhak atau tidak. Hal ini tentu sulit dilakukan dengan cara manual jika terdapat beberapa komputer yang harus diawasi dan komputer tersebut terletak di ruangan-ruangan yang berbeda. Hal ini tentu menjadi lebih mudah dilakukan jika terdapat sebuah aplikasi pengawasan yang dapat digunakan dengan mudah serta berdayaguna.
Keuntungan utama yang langsung terasa dari network sharing itu adalah, Internet yang mendunia, karena pada hakikatnya Internet itu sendiri adalah serangkaian komputer (ribuan bahkan jutaan komputer) yang saling terhubung satu sama lain. Berevelusi dan berkembang dari waktu ke waktu, sehingga membentuk satu jaringan kompleks seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Keuntungan lain dilihat dari sisi internal network adalah:

1. Resource Sharing, dapat menggunakan sumberdaya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.
2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau di copy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.
3. Menghemat uang, Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
4. Hardware sharing, Bagi pakai hardware secara bersama-sama. Dengan adanya fasilitas jaringan kemudian menggunakan alat yang bernama printer server. maka sebuah printer laser berwarna yang mahal sekali harganya dapat dipakai secara bersama-sama oleh 10 orang pegawai. Begitu pula halnya dengan scanner, Plotter, dan alat-alat lainnya.
5. Keamanan dan pengaturan data, komputer dalam sebuah lingkungan bisnis, dengan adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk mengorganisasi data-data kantor yang paling penting. Dari pada setiap departemen menjadi terpisah-pisah dan data-datanya tercecer dimana-mana. Data penting tersebut dapat di manage dalam sebuah server back end untuk kemudian di replikasi atau di-backup sesuai kebijakan perusahaan. Begitu pula seorang admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut agar dapat diakses atau di edit oleh orang-orang yang berhak saja.
6. Ke-stabilan dan Peningkatan performa komputasi, Dalam kondisi tertentu, sebuah jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhan dari aplikasi bisnis, dengan cara penugasan komputasi yang didistribusikan kepada beberapa komputer yang ada dalam jaringan.

B. KONFIGURASI JARINGAN
Konfigurasi jaringan hanya akan ditemui jika sistem mendeteksi adanya kartu jaringan pada komputer Anda. Anda bisa mengaturnya sesuai dengan konfigurasi jaringan yang Anda miliki. Biasanya sistem akan secara otomatis mendeteksi device jaringan yang ada. Banyak jaringan yang mempunyai layanan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang secara otomatis mendukung sistem yang terhubung dengan data konfigurasi. Sehingga akan mengaktifkan semua antarmuka jaringan pada komputer Anda dan mengaturnya untuk menggunakan DHCP.

1. Protokol Komunikasi Jaringan
Protokol adalah serangkaian aturan yang mengatur operasi unit-unit fungsional agar komunikasi dapat terlaksana.
Keperluan akan komunikasi antar komputer membutuhkan suatu skema/aturan komunikasi (protokol) dan implementasinya dalam hardware dan software.
Faktor - faktor diperhatikan dalam protokol antara lain:
• Syntax, merupakan format data atau cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal atau tegangan.
• Semantic, digunakan untuk mengetahui maksud dan mengoreksi informasi yang dikirim.
• Timing, merupakan pewaktuan yang digunakan unttuk mengetahui kecepatan transmisi data
Adapun fungsi protokol yaitu:
a. Fragmentasi dan reasembli, yaitu membagi berita dalam bentuk paket – paket pada saat komputer mengirim data dan menggabungkan kembali setelah paket – paket tersebut diterima oleh penerima.
b. Encapsulation, yaitu melengkapi paket dengan alamat dan kode koresi.
c. Conection control, yaitu membangun hubungan komunikasi antara pengirim dengan penerima.
d. Flow control, berfungsi untuk mengontrol perjalanan data.
e. Error control, berfungsi untuk mengontrol jika terjadi kesalahan dalam komunikasi data.
f. Transmition service, berfungsi untuk memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan keamanan dan perlindungan data.
Dalam sistem UNIX, disediakan cara untuk berkomunikasi dengan jaringan: socket. Secara umum, socket adalah cara berkomunikasi dengan program lain menggunakan deskriptor file Unix. Dalam Unix, setiap objek dipandang sebagai file dan akses ke objek tersebut menggunakan deskriptor file: suatu nilai intejer yang diasosiasikan dengan suatu file yang dibuka. Socket yang akan dibahas di sini adalah socket internet (DARPA). Socket internet lebih lanjut dibagi lagi dalam dua jenis: stream sockets dan datagram (connectionless) sockets.
Keduanya didefinisikan dalam protokol standard yang dibuat oleh DARPA: TCP/IP. Saat ini TCP/IP adalah standard defacto yang digunakan oleh banyak jaringan komputer di dunia.
Dari cara pengalamatan (alamat IP), asosiasi socket dengan port, pembukaan koneksi, pertukaran paket, hingga pemutusan koneksi akan dibahas di sini. Semuanya akan menggunakan bahasa C dan raw socket library Linux.


2. Konfigurasi Nomor TCP/IP Komputer
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan seperangkan protocol yang dikembangkan untuk memungkinkanya sebuah komputer dapat berbagi sumberdaya baik Hardware maupu Software. Konfigurasinya sangat familiar pada system operasi Windows dan Mac.
Sebuah PC dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan PC yang menggunakan sistem komunikasi UNIX atau Macintosh. Untuk dapat berkomunikasi, sebuah jaringan komputer membutuhkan sebuah sarana yang menjadi jembatan antara komputer sehingga dapat saling berbicara dan mendengarkan. Sarana tersebut haruslah memiliki kemampuan untuk digunakan pada berbagai macam platform komputer. Dengan demikan, semua komputer dapat saling terhubungkan tanpa perlu menyesuaikan dirinya terhadap komputer yang lain. Dari sini kemudian muncul ide untuk membuat protokol komunikasi yang menjadi jembatan komunikasi di dalam jaringan, yang sekarang dikenal sebagai protokol TCP/IP. Protokol TCP/IP terdiri atas dua buah protokol komunikasi utama, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP). Kedua protokol ini bertanggung jawab terhadap komunikasi data antar komputer pada jaringan yang menggunakannya.
TCP/IP protocol suite terdiri dari 4 layers: Aplikasi, Transport, Internetwork, dan network interface. Layer tersebut dapat dilihat sebagai hirarki seperti di bawah ini :
1. Layer Aplikasi adalah sebuah aplikasi yang mengirimkan data ke transport layer. Misalnya FTP, email programs dan web browsers.
2. Layer Transport bertanggung jawab untuk komunikasi antara aplikasi. Layer ini mengatur aluran informasi dan mungkin menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket yang dikirim ke internet layer dengan sebuah header. Header mengandung alamat tujuan, alamat sumber dan checksum. Checksum diperiksa oleh mesin penerima untuk melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.
3. Layer Internetwork bertanggung jawab untuk komunikasi antara mesin. Layer ini meg-engcapsul paket dari transport layer ke dalam IP datagrams dan menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana datagaram harus dikirim. Masuknya datagram diproses dan diperiksa kesahannya sebelum melewatinya pada Transport layer.
4. Layer networks interface adalah level yang paling bawah dari susunan TCP/IP. Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau dari pisikal network. Jaringan dapaat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay, Token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat lain yang dapat mentransfer data dari sistem ke sistem. Layer network interface adalah abstraksi yang memudahkan komunikasi antara multitude arsitektur network.

Prosedur untuk menginstal dan mengkonfigurasi TCP/IP Microsoft Windows Server 2003 adalah sebagai berikut:
1. Menginstal Protocol TCP/IP
Menginstal TCP/IP pada Local Area Network Connection in Network and Dial-Up Connections. Anda harus me-logon sebagai seorang administrator atau seorang anggota dari Administrator group agar mampu menyelesaikan latihan ini. Untuk menginstal TCP/IP pada koneksi jaringan area lokal.
o Klik Start
o Klik Programs
o Klik Connect To
o Klik Show All Connections. Muncul kotak dialog Network And Dial-Up Connections
o Klik kanan Local Area Connection
o Klik Properties. Muncul kotak dialog Local Area Connection Properties
o Klik Install. Muncul kotak dialog Select Network Component Type
o Klik Protocol
o Klik Add. Muncul kotak dialog Select Network Protocol
o Klik Internet Protocol (TCP/IP) seperti dijelaskan pada Gambar 1.
o Klik OK. Protocol TCP/IP diinstal dan ditambahkan ke daftar Components di kotak dialog Local Area Connection Properties
o Klik Yes apabila akan me-restart komputer Anda.
o Klik Close untuk menutupnya.

Gambar 1. Memilih untuk menambah komponen Internet Protocol (TCP/IP).


2. Mengkonfigurasi TCP/IP
Skema pengalamatan jaringan TCP/IP Anda dapat mencantumkan alamat pribadi atau alamat umum. Anda dapat memakai alamat pribadi atau alamat umum bila jaringan Anda tidak dihubungkan ke Internet. Namun demikian, Anda kemungkinan besar akan mengim-plementasikan beberapa alamat IP umum untuk dukungan inter-konektivitas Internet. Hal ini karena device-device yang dihubungkan secara langsung ke Internet memerlukan suatu alamat IP umum. InterNIC memberikan alamat-alamat umum ke Internet Service Provider (ISP). ISP, pada gilirannya, memberikan alamat IP ke organisasi ketika konektivitas jaringan dibeli. Alamat IP yang diberikan melalui cara ini dijamin bersifat unik dan sudah diprogram ke router Internet agar lalu lintasnya mampu menjangkau host tujuan.
Selanjutnya, Anda dapat mengimplementasikan suatu skema peng-alamatan pribadi untuk melindungi alamat-alamat internal Anda dari sisa Internet dengan mengonfigurasi alamat-alamat pribadi pada semua komputer di jaringan (atau intranet) pribadi Anda. Alamat-alamat pribadi tidak dapat dijangkau di Internet karena alamat tersebut terpisah dari alamat-alamat umum dan alamat tersebut tidak tumpang tindih.
Anda dapat memberikan alamat IP di Windows 2003 secara dinamis dengan memakai Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Anda dapat mengalamatkan pemberian itu dengan memakai Automatic Private IP Addressing. Anda dapat juga mengonfigurasi TCP/IP secara manual. Anda mengonfigurasi TCP/IP pada sebuah komputer yang didasarkan pada fungsinya. Misalnya, server pada suatu hubungan server/client di dalam suatu organisasi mesti diberikan suatu alamat IP secara manual. Namun demikian, Anda dapat mengonfigurasi TCP/IP secara dinamis melalui server DHCP untuk mayoritas client di sebuah jaringan.

3. Konfigurasi Dinamis
Komputer-komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 2003 akan berusaha untuk memperoleh konfigurasi TCP/IP dari sebuah server DHCP pada jaringan Anda berdasarkan default seperti diuraikan pada Gambar 2. Jika suatu konfigurasi TCP/IP statis baru saja diimplementasikan pada sebuah komputer, maka Anda dapat mengimplementasikan suatu konfigurasi TCP/IP dinamis. Untuk mengimplementasikan suatu konfigurasi TCP/IP dinamis:
o Klik Start
o Klik Programs
o Klik Connect To
o Klik Show All Connections
o Klik kanan Local Area Connection
o Klik Properties
o Pada tab General klik Internet Protocol (TCP/IP)
o Klik Properties. Untuk tipe-tipe koneksi yang lain, klik tab Networking
o Klik Obtain An IP Address Automatically
o Klik OK

Gambar 2. Mengonfigurasi komputer untuk memperoleh setting TCP/IP secara otomatis.

4. Konfigurasi Manual
Beberapa server, misalnya DHCP, DNS, dan WINS, harus diberikan suatu alamat IP secara manual. Bila Anda tidak mempunyai sebuah server DHCP pada jaringan Anda, maka Anda harus mengkonfigurasi komputer-komputer TCP/IP secara manual agar bisa memakai suatu alamat IP statis.
Untuk mengonfigurasi sebuah komputer TCP/IP agar memakai pengalamatan statis:
o Klik Start
o Klik Programs
o Klik Connect To
o Klik Show All Network Connections
o Klik kanan Local Area Connection
o Klik Properties
o Pada tab General klik Internet Protocol (TCP/IP)
o Klik Properties
o Pilihlah Use the Following IP Address
o Anda kemudian harus mengetik alamat IP, subnet mask, dan default gateway. Kalau jaringan Anda mempunyai sebuah server DNS, maka Anda dapat mengatur komputer Anda agar memakai DNS.
o Untuk mengatur komputer Anda agar memakai DNS
o Pilihlah Use The Following DNS Server Addresses
o Di dalam Preferred DNS Server and Alternate DNS Server, ketiklah alamat-alamat server DNS primer dan sekunder seperti ditampilkan Gambar 3. berikut ini



Gambar 3. Mengonfigurasi setting TCP/IP secara manual pada komputer.

Mengonfigurasi juga alamat-alamat IP tambahan dan default gateway dengan melaksanakan prosedur di bawah ini.
Untuk mengkonfigurasi alamat-alamat IP tambahan dan default gateway:
o Di dalam kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties, klik Advanced
o Pada tab IP Settings di dalam IP Addresses, klik Add
o Di dalam IP Address And Subnet Mask, ketiklah suatu alamat IP dan subnet mask, lalu klik Add
o Ulangi langkah 2 dan langkah 3 untuk setiap alamat IP yang ingin Anda tambahkan, lalu klik OK
o Pada tab IP Settings di dalam Default Gateway, klik Add
o Di dalam Gateway And Metric, ketiklah alamat IP dari default gateway dan metrik, lalu klik Add. Anda pun dapat mengetik sebuah angka metrik di dalam Interface Metric untuk mengonfigurasi metrik yang lazim bagi koneksi ini
o Ulangi langkah-langkah 5 dan 6 untuk setiap alamat IP yang akan Anda tambahkan, lalu klik OK.
C. KONFIGURASI SOFTWARE APLIKASI UNTUK JARINGAN
1. Instalasi dan Uninstalasi Software
Untuk menginstall suatu paket, dapat menggunakan perintah rpm, jika paket tersebut dalam bentuk file rpm, atau juga dapat juga melalui kode sumber secara langsung.
Perintah rpm dapat digunakan untuk:
o Meng-install software baru.
o Menghapus atau menghilangkan paket yang kadaluarsa atau tidak dibutuhkan.
o Meng-upgrade paket software yang sudah terinstall.
o Meminta informasi suatu paket software.
o Verifikasi instalasi atau integritas suatu paket software.
Format perintah rpm adalah sebagai berikut:
# rpm opsi namapaket
Pilihan/opsi dasar sebagai berikut:
o -i Install paket yang dipilih (bisa lebih dari satu)
o -e Menghapus (menghilangkan) paket yang dipilih (bisa lebih dari satu)
o -U Menghapus paket yang sekarang di-install kemudian menginstall software dengan isi paket terpilih dengan meninggalkan file konfigurasi yang ada (update)
o -q Query sistem atau paket terpilih (menampilkan informasi tertentu)
o -V verifikasi paket ter-install

Beberapa opsi lain dapat ditambahkan atau digunakan bersama opsi tersebut:



2. Konfigurasi Printer Jaringan
Untuk mengkonfigurasi printer, Anda harus mempunyai akses root. Pilih menu System > Administrator > Printing atau ketik perintah system-configprinter & dari terminal X windows. Untuk memulai konfigurasi printer, pilih menu New, yang akan memunculkan jendela seperti pada gambar 1. Tekan tombol Forward maka akan muncul jendela yang meminta masukan nama antrian printer.
Isi nama dan penjelasan singkatnya (misal: nama lp, deskripsi: printer lokal), lalu tekan tombol Forward. Pilih tipe antrian printer dari menu (Local, CUPS (Common UNIX Printing System), lpd daemon, SMB (Session Message Block), NCP (Netware Core Protocol) dan JetDirect). Untuk konfigurasi printer yang tersambung langsung dengan komputer Anda, pilih tipe locally-connected, pilih device printer-nya (misalnya /dev/lp0), lalu tekan Forward (lihat gambar 2)

Gambar 1. Awal Konfigurasi Printer

Gambar 2. Pemilihan Tipe Antrian Printer

Kemudian akan muncul dialog pemilihan tipe printer. Pilih produsen printer yang sesuai dengan tipe yang Anda punyai atau kalau tidak ada, pilih tipe general. (Gambar 3). Setelah itu pilih tipe printer yang sesuai. (Gambar 4).

Gambar 3. Pemilihan Tipe Produsen Printer

Gambar 4. Pemilihan Tipe Printer

Setelah selesai, tekan Forward untuk menyelesaikan konfigurasi printer. Muncul jendela seperti gambar 5.

Gambar 5. Konfigurasi Printer Selesai

D. PENGECEKAN KONEKSI JARINGAN KOMPUTER
2. Pelacakan Hubungan Antar Komputer (Menggunakan Perintah Ping)
• Mengetes Koneksi dengan Perintah PING
PING (Packet Internet or Intra-Network Groper) merupakan program dasar untuk mengetes koneksi jaringan dengan menggunakan basis pengalamatan IP address. Cara kerja perintah PING ini, setelah kita mengetikan perintah ping maka komputer kita akan mengirimkan paket Internet Protcol (IP) khusus yang disebut dengan Internet Control Message Protocol (ICMP) echo request datagram maksudnya komputer akan mengirimkan sebuah paket data ke komputer target. Paket data itu harus dijawab oleh komputer target dengan laporan berapa lama paket yang dikirm dari komputer kita ke komputer target itu tiba. Ada beberapa format perintah Ping dengan fungsi yang berbeda:
1. Ping 127.0.0.1 atau Ping localhost ini merupakan perintah ping yang digunakan untuk memeriksa apakah konfigurasi TCP/IP pada komputer kita sudah benar apa belum.
2. Ping IP address atau IP komputer lain, digunakan untuk mengetes koneksi komputer kita dengan komputer lain dalam jaringan lokal.
3. Ping IP Gateway merupakan perintah ping yang digunakan untuk mengetes koneksi komputer kita dengan jaringan local.
4. Ping remote destinantion IP address digunakan untuk mengetest koneksi komputer kita dengan komputer lain di jaringan internet.
• Kegunaan PING antara lain adalah sbb:
a. Mengetahui status up/down komputer dalam jaringan.
Kita dapat mengecek apakah sebuah komputer up/down menggunakan perintah PING, jika komputer tersebut memberikan response terhadap perintah PING yang kita berikan maka dikatakan bahwa komputer tersebut up atau hidup.
b. Memonitor availability status komputer dalam jaringan
PING dapat digunakan sebagai tool monitoring availibilitas komputer dalam jaringan yang merupakan salah satu indikator kualitas jaringan yaitu dengan melakukan PING secara periodik pada komputer yang dituju. Semakin kecil downtime, semakin bagus kualitas jaringan tersebut.
c. Mengetahui responsifitas komunikasi sebuah jaringan.
Besarnya nilai delay atau latency yang dilaporkan oleh PING menjadi indikasi seberapa responsif komunikasi terjadi dengan komputer yang dituju. Semakin besar nilai delay menunjukkan semakin lamban respons yang diberikan. Sehingga nilai delay ini juga bisa digunakan sebagai indikator kualitas jaringan.
• Mengetes Koneksi dengan Perintah “Tracert”
Pada dasarnya perintah tracert ini cara kerjanya sama seperti perintah Ping. Namun pada perintah tracert ini metode ping dilakukan dari satu peralatan ke peralatan yang lain yang menghubungkan satu jalur koneksi. Maksudnya adalah perintah tracert ini akan mengecek satu-persatu peralatan dalam satu koneksi.
Misalnya Ada Komputer A yang terhubung ke komputer D melalui router B dan router C. Ketika komputer A melakukan perintah tracert maka yang akan dilakukan adalah yang pertama A akan mengecek koneksi dari A ke router B, kemudian mngecek dari router B ke router C setelah itu dari C mngecek ke router D.
Dengan metode ini kita bisa melihat koneksi dari tiap peralatan sehingga bila suatu terjadi gangguan kita bisa dengan mudah menganalisa pada peralatan atau jalur mana yang bermasalah.

2. Identifikasi Kerusakan Pada Kabel Jaringan
Untuk mengidentifikasi kerusakan pada kabel jaringan dapat digunakan Network Cable Tester. Network Cable Tester adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengetes kabel network RJ 11 dan RJ 45 apakah semua jalur tersambung dengan benar. LED akan menyala apabila kabel yang tersambung dengan benar. Alat ini berguna bagi teknisi komputer atau ahli jaringan.

3. Mengidentifikasi Kesalahan IRQ/Address Card Jaringan
IRQ (interrupt request) adalah sinyal dari sebuah hardware (seperti sound card atau keyboard) yang mengindikasikan bahwa hardware tersebut membutuhkan CPU untuk melakukan sesuatu tugas. Sinyal IRQ berjalan dari IRQ ke line ke pengendali interrupt (interrupt controller) yang mengatur prioritas kepada IRQ yang masuk dan mengirimkannya kepada CPU. Karena pengendali interrupt hanya membutuhkan sinyal dari satu piranti untuk setiap IRQ line, maka jika terdapat piranti yang mengirim sinyal IRQ pada line yang sama, akan terjadi konflik IRQ yang dapat mengakibatkan komputer/sistem macet. Karena itu pemilihan IRQ pada pemasangan hardware baru menjadi penting dan harus diperhatikan.

4. Mengidentifikasi Kendala Perangkat Card Jaringan
• Mencegah Koneksi dari Komputer yang Tidak Diizinkan
Setiap card jaringan mempunyai pengenal yang unik di dalamnya. Nomor ini disebut MAC address. Kebanyakan access point memperbolehkan Anda membatasi koneksi ke komputer dengan menggunakan MAC address yang dikenal. Jika Anda secara manual memasukkan MAC address setiap komputer yang diperbolehkan untuk terhubung ke jaringan wireless, maka akan lebih sulit bagi seseorang untuk menyusup ke jaringan Anda.

Cara Setting Keamanan Jaringan Komputer,


Jaringan Komputer mutlak dilakukan agar jaringan tetap aman dan terjamin dari kenakalan hacker atau pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak atau memodifikasi atau mengambil file dari sistem kita

CHAPTER 1 MENGENAL JARINGAN KOMPUTER

-Sejarah Jaringan Komputer
-Manfaat Jaringan Komputer
-Topologi Jaringan komputer
-Membedakan Jenis Jaringan Komputer
-Memahami Lebih Mendalam Beberapa Jalur Jaringan Komputer
-Sistem Operasi Baru dan Jaringan Komputer
-Berkenalan dengan Antarmuka Jaringan Windows XP

CHAPTER 2 HARDWARE JARINGAN KOMPUTER

-Komputer Server
-Ethernet Hub
-Ethernet Switch
-Routers Network Repeater
-Network Bridges
-Network Adapter
-Wireless Network Interface Controller
-Modems
-Networking Cable
-Hardware Firewall
-Stand Alone Wireless Access Point (WAP)

CHAPTER 3 INSTALASI PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER

-Persiapan Peralatan Kerja
-Menyiapkan Perangkat Keras Jaringan
-Langkah kerja pemasangan perangkat keras
-Penempatan Komputer Server
-Pemasangan Kompter Server Pada Hub/Switch
-Pemasangan Komputer Klien pada LAN kabel
-Penempatan HUB/Switch
-Penempatan dan Pemasangan Router

CHAPTER 4 INSTALASI PERANGKAT LUNAK JARINGAN KOMPUTER

-Instalasi Sistem Operasi
-Cara Set Computer Name dan Workgroup pada Windows XP
-Pengaturan Network Connections
-Cara Konfigurasi TCP / IP Address Pada Komputer Server
-Cara Konfigurasi TCP / IP Address Pada Komputer Klien
-Cara Konfigurasi TCP / IP Address Printer Server
-Cara Konfigurasi TCP / IP Address Wireless Router
-Pengaturan Software Warnet Pada jaringan Komputer

CHAPTER 5 KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER

-Klasifikasi Keamanan Jaringan Komputer
-Macam-Macam Serangan Jaringan Komputer
-Membangun Sistem Keamanan Jaringan Komputer Yang Kuat

CHAPTER 6 MELAKUKAN KONEKSI PADA JARINGAN

-Melakukan Koneksi Jaringan Kabel
-Melakukan Koneksi Jaringan Wireless
-Memeriksa Status Koneksi Jaringan
-Set Up dan Tes Remote Desktop Pada Windows
-Set Up dan Tes Remote Desktop Web Connection

CHAPTER 7 PENGATURAN SHARING DALAM JARINGAN

-Menginstall [File and Printer Sharing] Pada Windows XP
-Sharing File Dan Folder Dalam Jaringan
-Sharing Drive Dalam Jaringan
-Advanced File Sharing Sharing
-Koneksi Internet Dalam Jaringan Kabel Melalui Komputer Server
-Sharing Koneksi Internet Dalam Jaringan Kabel Tanpa Melalui Komputer Server
-Setting Komputer Ad Hoc Wireless Network
-Pemetaan Drive Sharing Dalam Jaringan
-Membuat Folder Sharing Bisa Diakses Secara Offline
-Mengakses File dan Folder Sharing
-Mengakses dan Bekerja Dengan Offline Files

CHAPTER 8 TROUBLESHOOTING  JARINGAN  KOMPUTER

-Troubleshooting Koneksi Jaringan Lokal
-Troubleshooting File and Printer Sharing in Microsoft Windows XP
-Network Troubleshooting Commands
-Troubleshooting Diagnostic Tools